Akhir kata, kitab Safinah memuat intisari sebagian cara kita beragama dengan benar. Karenanya, mari kita mengaji-ulang sehingga mampu mengamalkannya. Tentu tidak hanya saklek, tapi pengajian ini akan kita perkaya dengan khazanah fiqh yang aktual dan dilengkapi dengan nilai-nilai hikmah di balik kajian yang kita angkat. Membaca ayat al-qurNail Ar-Raja' bi Syarh Safinah An-Naja. Cetakan pertama, Tahun 1439 H. Al-'Allamah Al-Faqih As-Sayyid Ahmad bin 'Umar Asy-Syatiri. Penerbit Dar Al-Minhaj. Baca Juga: Saat Khutbah Jumat, Apakah Jamaah Mengaminkan Doa ataukah Diam? Dalil Shalat Tahiyatul Masjid Saat Khutbah Jumat — Catatan 11-11-2021. Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Pertama, matan kitab Safinatun Najah terjemah terbitan Zaduna dimurajaah dan dita'liq oleh seorang pembelajar fikih Syafi'i yang memelajarinya dari para guru dan syaikh yang mu'tabar di dalam mazhab Syafi'i. Kedua, penerbit menyediakan video penjelasan (syarh) masail yang disebutkan oleh penulis matan kitab Safinah. Hal ini membantu
Dutaislam.com - Sainatun Najah adalah kitab matan fiqih populer karangan Syaikh Salim Al-Hadlrami yang hingga saat ini masih dikaji di kalangan pesantren karena ia sangat singkat, padat dan mengambil pendapat-pendapat mu'tamad (kuat) di kalangan madzhab Syafi'iyyah.. Saking pentingnya kitab ini, Syaikh Nawawi Al-Bantani menulis keterangan penjelas (syarah) kitab Safinatun Naja dengan judul YwzSj. 352 431 382 354 84 174 442 169 380